Di dalam Islam akhlaqul karimah (akhlak mulia) menempati posisi yang sangat penting, sehingga Rasulullah menyatakan, “Adab di atas Ilmu.” Allah telah mengutus Rasul-Nya, Nabi Muhammad saw. untuk menyempurnakan akhlak yang mulia (H.R Bukhari-Muslim). Nabi Muhammad diutus Allah kepada manusia untuk menjadi uswatun hasanah (QS. Al-Ahzab/33: 21)  atau contoh teladan terbaik dalam ketaatan kepada Allah dan akhlak yang mulia. Kemuliaan Akhlak Rasulullah dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an sebagai akhlak mulia atau budi pekerti yang luhur dan sempurna (Q.S Al-Qalam/68: 4). Berbagai ibadah bahkan diterima atau ditolak diukur dengan akhlak mulia. Misalnya seorang yang berpuasa tapi melakukan ghibah (akhlak tercela) tidak mendapatkan pahala puasanya kecuali haus dan lapar.

Akhlak mulia menjadi cerminan pribadi setiap individu. Kualitas seseorang diukur dengan akhlaqul karimah yang dimilikinya. Seorang anak yang masih sangat polos, bagaikan kertas putih sehingga lingkungannya, orang tua, dan guru yang memberikan stimulasi terbaik dalam pembentukan akhlak mulianya. Anak kecil tidak cukup hanya pandai, tetapi harus memiliki akhlak yang mulia.

Buku ini  memberikan bantuan bagi orang tua untuk mendidik anak agar memiliki kepribadian yang baik. Semoga informasi dan analisis yang kami tuliskan dalam buku ini dapat menjadi inspirasi bagi pembaca, khususnya ayah bunda dan guru-guru dalam mendidik akhlak mulia anak sejak usia dini. Amin Ya Allah.