BUNGA RAMPAI KEBAHASAAN Lastarilah Bahasa Indonesia Menyemai Kecintaan Terhadap Bahasa Indonesia
Sudarsono (2000:19) mengklasifikasikan kelompok masyarakat pengguna bahasa Indonesia menjadi tiga. Pertama, kelompok masyarakat yang menyangsikan kemampuan bahasa Indonesia. Kelompok ini lebih mengagungkan bahasa asing daripada bahasa Indonesia. Dalam setiap kesempatan, mereka menggunakan bahasa asing. Kedua, kelompok masyarakat yang menyadari kekurangmampuan penggunaan bahasa Indonesia. Kelompok ini sangat tertarik dengan masalah bahasa Indonesia. Karena itu, mereka melakukan pembenahan bahasa. Mereka adalah kalangan akademisi dan praktisi nonbahasa. Ketiga, kelompok masyarakat yang menyakini kemampuan bahasa Indonesia. Kelompok inilah yang mengembangkan bahasa Indonesia. Mereka adalah para cendekia bahasa yang muncul dari berbagai disiplin keilmua.
Apa yang dikemukakan oleh Sudarsono (2000:19) menjadi fakta menarik bagi pemerhati Bahasa. Buku ini sebagai jawaban sederhana untuk memberikan argumentasi dan bentuk kontribusi para penulis terhadap perkembangan bahasa dan pelestarian bahasa Indonesia di tengah kuatnya pengaruh bahasa asing dan bahasa gaul yang kian merubah persepsi publik terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Dalam karya ini para penulis diberi ruang untuk menuangkan ide tentang kebahasaan dari berbagai sudut pandang sebagai mahasiswa. Tentu sebagai mahasiswa (pembelajar) memiliki perspektif tersendiri tentang perkembangan bahasa berdasarkan pengalaman empirik tentang perkembangan bahasa di kalangan mahasiswa (generasi muda).
Karya Bersama ini tentu memuat banyak sudut pandang tentang fenomana aktual dan perkembangan bahasa kekinian, namun memiliki orientasi yang sama, agar bahasa Indonesia tetap lestari di tengah gempuran bahasa kekinian (bahasa gaul dan bahasa asing) yang kian memudarkan persepsi generasi muda tentang pentingnya menjaga marwah bahasa Indonesia sebagai identitas nasional dan bahasa kenegaraan. Semoga karya ini bisa menjadi bahan bacaan yang menarik bagi para pembaca terkhusus untuk para mahasiswa (generasi muda), pemerhati bahasa, pembelajar dan pengajar bahasa.